Sebelum menjadi penyanyi level internasional sampai tinggal di Prancis, Anggun Cipta Sasmi ternyata memulai kariernya dari hal yang sederhana. Yakni menjadi penyanyi bayaran di tempat hiburan, seperti di Taman Impian Jaya Ancol di Pademangan, Jakarta Utara, semasa kanak-kanak.
"Saya diminta jadi penyanyi tetap di sana dan itu keren banget. Karena kami bisa keluar masuk Ancol tanpa bayar," kata Anggun yang disambut tawa peserta Diaspora Indonesia di Main Halll Kota Kasablanka, Sabtu (1/7/2017).
Awal mulanya, kala itu, Anggun yang usianya belum genap sembilan tahun diajak sang ayah, Darto Singo ke Ancol. Mereka selalu menonton band lokal bernama Blokade. Di sanalah, Anggun ingat si pembawa acara menawari anak-anak nanya untuk menyanyi di depan panggung.
"Nah saya tunjuk tangan. Banyak anak kecil yang ingin nyanyi lagu anak kecil (ciptaan) Adi Bing Slamet atau Ira Maya Sopha.
"Saya nggak dengar banyak musik Indonesia, bukannya apa. Karena dulu zaman masih `lagu cengeng`. Bapak nggak mau dan (beri) saya lagu The Beatles karena lagunya ada bobotnya dan sekalian belajar bahasa Inggrisnya, bagus," lanjut Anggun.
Suara Anggun dipuji dan dianggap berbakat. "Akhirnya setiap ada acara, saya diminta mengisi acara. Setiap kali dipanggil saya (dijuluki) The Beatles Girl," terang perempuan 43 tahun itu.
Barulah setelah itu album pertama Anggun yang tidak terlalu sukses keluar, "Umur sembilan tahun keluarlah album pertama. Tapi albumnya nggak jalan. Ya mau nyanyi apaan nggak ada yang seru buat dinyanyiin. Tentang kupu-kupu, bus," tandas Anggun geli.
Sumber: suara.com ( Ardi Mandiri | Puput Pandansari )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar